Rumah Netanyahu Dikepung & Diamuk Massa Setelah PM Israel Ubah Aturan Usia Militer, IDF Menipis

Rumah Netanyahu Dikepung & Diamuk Massa Setelah PM Israel Ubah Aturan Usia Militer, IDF Menipis

Tribun Padang Official

2 дня назад

815 Просмотров

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM - Kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan keluarganya di Tel Aviv dikepung massa pada Senin (1/7/2024) malam lalu waktu setempat.

Suasana makin memanas seusai Parlemen Israel di bawah kepemimpinan Netanyahu menerapkan undang-undang baru.

Yakni terkait perubahan usia wajib militer bagi masyarakat agama ultra-Ortodoks Israel.

Di mana puluhan ribu massa melakukan aksi demo di depan kediaman Netanyahu untuk memprotes kebijakan wajib militer bagi pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks di Yerusalem.

Dalam tuntunya ribuan orang itu menentang usulan parlemen Netanyahu yang mewajibkan pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks bergabung dalam perekrutan militer Israel.

Massa juga menolak adanya perubahan usia wamil bagi pelajar Israel dari awalnya dipatok 26 tahun kini turun menjadi 21 tahun.

Tak lama pasca demo berlangsung, pihak kepolisian menemukan sebuah tas berisi bahan peledak dan granat di depan kediaman pribadi Netanyahu di kompleks Caesarea.

Menanggapi penemuan granat asap tersebut, tim penjinak bom Israel langsung bergegas menggelar penyelidikan besar-besaran.

Yakni untuk mencari pelaku yang dengan sengaja meledakkan granat asap di kediaman Netanyahu.

Tak hanya Netanyahu, massa juga turut melakukan serangan yang membabi buta kepada sejumlah pejabat.

Salah satunya Menteri Perumahan Israel Yitzhak Goldknopf sekaligus ketua partai Ultra-Ortodoks United Torah Judaism (UTj).

Dalam cuplikan rekaman yang beredar di sosial media memperlihatkan pendemo yang melempari batu hingga memukul-mukul mobil Yitzhak Goldknopf.

Hal serupa juga terjadi pada eks ketua UTJ Yaakov Liztman, ia mengaku telah mendapat serangan serupa saat melintasi Yerusalem.

Amukan massa yang sulit diredam membuatnya mobil dinas Liztman turut jadi amukan massa.

Kondisi yang semakin tidak kondusif, memaksa pendemo terlibat bentrok dengan aparat kepolisian, memblokir jalan-jalan di Yerusalem, hingga membakar sampah.

Sementara, Kepala Yahudi ultra-Ortodoks, Rabi Sephardic Israel Yitzhak Yosef dan para pengikut mengancam akan meninggalkan negara itu jika mereka dipaksa masuk militer.

Sejak 2018, Mahkamah Agung Israel menangguhkan aturan agar warga ultra-ortodoks un tidak ikut wajib militer.

Ini karena Ultra-ortodoks merupakan warga kelas agamawan Israel yang difokuskan khusus urusan agama.
Ссылки и html тэги не поддерживаются


Комментарии: