Комментарии:
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melahirkan iman dan amal saleh. Bukan hanya sebatas dihafal.
ОтветитьBismillah. Barakallahu fiik Ustadz. Semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin
ОтветитьSyukron...
ОтветитьAlhamdulilah tauziah yg knaa d hti memang harus tegak lurus d hadapan allah
ОтветитьBersyukur atas nikmat yang terbesar adalah nikmat kesempatan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, yang melahirkan Iman dan amal sholeh
ОтветитьMaa syaa Allah Tabarakallah, Barakallah fiikum ✨
ОтветитьAlhamdulillah,Allahumma soli ala muhammad,jazakAllahu khairan
ОтветитьMasyaallah tabarakallah ust❤️
Ответитьassalamualaikum admin, ana mau tanya itu pakai font apa ya namanya
ОтветитьIni yang dicontoh nabi daud
Dalam mazmur nabi daud memerintahkan nafsu dalam jiwanya agar memuji Allah
Sabdanya seperti ini :
Pujilah Tuhan wahai jiwaku, pujilah Tuhan wahai jiwaku
Ini menasihati nafsunya sendiri
Semoga Alloh selalu memuliakan pa ustad. Aamiin Allohumma aamiin
ОтветитьNasehat yg selalu aku ingat, dengan firman Allah, surat Ar Ra'du ayat 17 فأم الزبد فيذهب جفاء , buih itu akan segera sirna. Adapun yg bermanfaat bagi manusia maka itu yg akan kokoh di dunia. Buih adalah perumpamaan kebatilan.
Jazaakumullahu Khairan ustadz nasehat nya, semoga Allah memberikan taufiq kpd kita semua
Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakattuh pak Ustadz Nuzul Dzikri 🙏🙏😊, Masya Allah tabarrakallah ustadz Nuzul Dzikri 🙏🙏😇
ОтветитьMasya Allah Tabarakallah
ОтветитьAlhamdulillah
Masya Allah, barokallah para ulama, uztad, keluarga dan tim.
Smoga beliau , ust M Nuzul Dzikri slalu dlm rahmat penjagaan dan perlidungan Nya
Ответитьبَارَكَ اللّٰهُ فِيْك
ОтветитьAlhmdulillah ..mksih ustadz Ats ilmunya.
ОтветитьAssalamualaikum ustadz... Boleh minta video ini?
ОтветитьAssalamu alaikum . Semoga ilmux bisa membuat qt semua menjadi lebih baik lgi Aaminn
ОтветитьIya benar....tidur lgi da dkt subuh,dgn hadits itu ,bangun lgi bye bye subuhnya hahhaha
ОтветитьAssalamu'alaikum ustadz Muhammad Nurul Dzikir 🙏🙏🙏Ana ingin bertnya kepada beliau hrus lewat apa??🙏agar bisa bljar sesi tanya jawab 🙏ilmu yg ana ingin pelajari 🙏🙏
ОтветитьBarokallahu fiik
ОтветитьAlhamdulillah
ОтветитьLombok hadir
ОтветитьPak suaranya kencengin di kit dong
ОтветитьMaa sya Allah jazakallah khair ustadz
ОтветитьMasyaAllah tabarakallah
ОтветитьAssalamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh, Terkadang menasehati orang mudah sekali, tetapi menasehati diri sendiri paling susah
ОтветитьBarokallahu fiik
ОтветитьSubhanalloh..terima kasih ustadz
ОтветитьUstad Nuzul Zikri adalah salah satu orang penuntut ilmu sejati, guru terbaik buat kita semua
ОтветитьAssalamualaikum, izin download ustadz, jazakumullahu khoiron
ОтветитьMasyaAllah Ustadz
ОтветитьMasya Allah...sangat adem pencerahan nya..Ustadz 🙏..jazakallahu..moga Allah sll berikan kesehatan Ustadz dan sll ditunggu pencerahannya selanjutnya terutama untuk kami yg msh fakir ilmu agamanya ...😥
ОтветитьJika ingin bertanya kepada ustadz dikirim kemana?
ОтветитьAlhamdulillah , terimakasih pak ustad ilmu nya sangat bermanfaat
ОтветитьAlhamdulillah...
Terima kasih untuk ilmunya ustad, ...... Izinkan ana untuk mendownload & share kan lagi ustad, ..... jazakalloh, ....
💚
ОтветитьMasyaAllah, pertanyaan sesi tanya jawab yg terakhir, jleb banget.. ngebuka mata banget. makasih banyak ustadz & penanya. Jazakumullahu khairan
ОтветитьIzin download kajiannya ustadz. Barakallahufikum
ОтветитьAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan Puji dan Syukur kita kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan itulah yang Allah firmankan dalam QS An-Nahl; 18 yang berbunyi;
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Yang artinya, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS An-Nahl; 18).
اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Artinya “Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 925, shahih)
Part One
Kesimpulan atau Intisari dari Bab 22 adalah sebagai berikut;
Adapun konsep kitab ini bukan membahas sebuah Bab secara komperhensif, tetapi menekankan yang terpenting dalam setiap Bab, makanya buku ini sangat cocok buat orang awam, tinggal kita tekankan. Dan intinya Bab ini ternyata Nasihat di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ lebih luas daripada versi yang ada di benak-benak kita. Karena versi yang ada di benak kita itu seringkali sebatas hanya memberikan masukkan, arahan, koreksi, wejangan, data, input dan seterusnya. Adapun Nasihat di dalam Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ itu bermakna merekatkan, menyambung, menjahit, merajut, hubungan antara dua pihak dan itu dilakukan dengan penuh ketulusan, kejujuran dan keikhlasan dengan spirit menginginkan yang baik dan terbaik buat pihak tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Manzhur, Al Imam Ibnu Atsīr, Ibnu Faris dan para ulama-ulama lainnya. Makanya dari sini kita bisa mengerti diksi yang dari dulu kita ucapkan tapi kita tidak tahu maknanya, seperti تَوْبَةً نَصُوحًا yaitu taubat yang semurni-murninya, jujur, tulus dan tujuannya untuk merajut hubungan dekat dengan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang awalnya jauh dengan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan itulah inti dari Bab ini.
Lalu kita sudah jelaskan bahwa الدِّينُ النَّصِيحَةُ ‘Agama itu Nasihat’ Agama itu tentang ketulusan, kejujuran dan keikhlasan, tentang merajaut hubungan, menginginkan kebaikan untuk orang lain, menginginkan kebaikan untuk pihak lain. Makanya benar-benar memasuki di dalam hati para sahabat, mereka berubah dengan luar biasa dan sangat significant berubahan mereka, karena mereka mengerti pesan yang disampaikan Nabi ﷺ itu benar-benar sampai ke akar-akarnya. Dan kalau kita Agama itu Nasihat, lalu jawaban kita, ‘sudah gue nasihati dia!’ dan itu yang membuat akhirnya kita itu tidak maksimal, karena kita belum paham apa itu makna Nasihat. Sehingga hampir semua masukkan, arahan, kritikkan, koreksi kita itu tidak pantas dinamakan Nasihat. Mungkin dari sisi niatnya yang salah, tidak murni, tidak tulus, tidak jujur ketika memberi Nasihat, dari diksinya berbeda, diksinya kalau ada kesempatan menjatuhkan kita jatuhkan dahulu atau disela-sela itu kita sikat saja, tapi jangan marah ya, ini kan hanya nasihat, ini masukkan.
Lihatlah contoh ketika seorang bawahan menasihati atasnya, pada suatu waktu Harun al-Rasyid (Amirul Mukminin) mendatangi al-Fadhl bin Rabi’, Al-Fadhl pun segera bergegas menemuinya dan berkata, maka simaklah nasihat beliau ke Harun Al-Rasyid ‘Wahai sosok yang punya wajah baik‘ dan orang berfikir pasti orang ini mau menjilat, tetapi Fadhl melanjutkan perkataanya, ‘Engkau telah diberikan beban yang sangat berat, aku tidak pernah melihat wajah setampan engkau, maka kalau engkau bisa untuk tidak membuat wajahmu hitam dari bakaran api dari api-api neraka, maka lakukanlah!. Dan ini benar-benar nasihat sesungguhnya.
Ketika Allah menjelaskan Bab nasihat, ada hal penting kata sebagian para ulama “Salah satu nasihat yang pertama kali harus dilakukan adalah hendaknya seseorang manusia itu memberikan nasihat kepada dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mencurangi dirinya sendiri tidak memberikan nasihat pada dirinya sendiri maka kemungkinannya sangat kecil dia menasihati pihak lain”. Jadi kalau kita ingin punya mental ingin memberi nasihat kepada yang lain, memberikan kebaikan kepada yang lain, mulailah dengan memberikan nasihat pada diri sendiri. Karena orang yang tidak menasihati diri sendiri kemungkinannya kecil untuk bisa memberikan nasihat kepada pihak lain. Makanya Allah berfirman dalam QS At-Tahrim; 6 yang berbunyi;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS At-Tahrim; 6).
Dan kita harus jujur, tulus buat diri sendiri dan punya pola pikir ‘saya harus mengarahkan diri ini ke hal yang terbaik buat dia, walaupun tidak enak atau cape, atau tidak seru’, walaupun tidak sesuai dengan nafsu kita. Dan ini penting sekali. Kalau kita tidak mau terima kebenaran, bagaimana kita bisa sampaikan kebenaran untuk orang lain dengan penuh kejujuran, kita saja alergi, tidak mau terima buktinya menjawab.
Umar bin Khattab رضي الله عنه pernah bertanya kepada Muhammad bin Maslamah, ‘Wahai Muhammad, bagaimana engkau melihat aku? Lalu dijawab, ‘Aku melihat engkau sebagaimana yang aku inginkan, dan sebagaimana setiap orang yang menginginkan kebaikan kepada dirimu, dan engkau sangat maksimal dalam mengumpulkan harta, namun diwaktu yang sama sangat menjaga iffah terhadap harta, dan sangat adil dalam pembagiannya, kalau engkau tidak lurus atau melenceng atau keliru maka kami akan benarkan, koreksi dan luruskan sebagaimana kami meluruskan anak-anak panah kami’ Lalu Umar bin Khattab berkata, ‘Alhamdulillah yang menjadikan aku berada ditengah-tengah kaum yang apabila aku keliru, salah, melenceng mereka akan meluruskan diriku’. Dan inilah contoh nasihat buat diri sendiri, dia akan senang.
To be continued
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب Barakallahu fikum…
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Jakarta, Rabu, 8 Safar 1443 AH /15 September 2021 M
Ahida Muhsin
Last part
Session Tanya Jawab:
Tanya: Apakah jika seseorang merasa lebih nikmat mendengarkan Al-Qur’an yang di baca orang lain dibanding di baca sendiri, apakah itu menandakan hatinya sakit?
Jawab: Perlu di perinci, kalau Al-Qur’an itu lebih nikmat dibaca orang lain itu bacaannya lebih benar dari dia, seperti tajwid nya misalnya. Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan, “Kalau kita khusu hanya ketika kita mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan suara yang bagus, dan kita kehilangan kekhusuan ketika ayat yang sama di baca dengan qualitas yang sama bahkan lebih bagus lagi qualitasnya tetapi dengan suara yang tidak semerdu yang pertama, maka itu ada masalah dengan hati kita, berarti selama ini yang kita nikmati itu bukan firman Allah-Nya, tetapi yang kita nikmati adalah lantunan suara makhlukNya”. Tapi jangan salah melantunkan bacaan Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya, semerdu mungkin, dan seindah mungkin itu di Sunnahkan. “Salah satu Sunnah Nabi ﷺ adalah membaca dengan indah”. Namun intinya tetap ada pada firman-firman tersebut. Oleh karena itu focus pada bacaannya, pentadaburannya dan berusaha kita baca sebagus mungkin. Dalam HR Bukhari, “Allah tidak pernah mengijinkan sesuatu sebagaimana ijinnya kepada Nabi untuk memperbagus suara dalam membaca Al-Qur’an dengan jahar, dan bukan bagian dari kami orang yang tidak memperbagus suaranya dalam membaca Al-Qur’anul Karim lalu dijaharkan”. Dan intinya adalah pada ayat-ayat tersebut, maka kalau terjadi perbedaan pengaruh karena yang satu lebih maksimal dalam mengamalkan hadits-hadits di atas itu tidak masalah, tetapi kalau kita benar-benar hanya khusu pada orang yang bacaannya bagus dan tidak ada kekhusuan bagi orang yang suaranya biasa-biasa saja padahal secara qualitas bacaan yang kedua ini bisa jadi lebih baik daripada yang pertama maka ada masalah dengan konsep kita.
Tanya: Agar ibadah menjadi kelejatan, apakah salah satunya ibadah batin semisal salah satunya sabar, bagaimana sikap kita jika yang dianggap hanya yang berkedudukan dan berkepentingan saja, sedangkan sebagai bawahan seringkali tidak dianggap, karena kebijakan sering sekali tidak mengedapankan nilai-nilai islam?
Jawab:
1. Merasakan kelejatan ibadah itu, kembali ke hadits yang sempat di bahas, ada 3 hal yang apabila dimiliki seseorang dia akan merasakan manisnya iman;
1.1 Allah dan Rasulnya lebih dia cintai dari yang lain;
1.2 Dia mencintai seseorang dan tidaklah dia mencintai seseorang itu kecuali karena Allah;
1.3 Dia benci atau tidak ingin terjatuh ke dalam kekufuran setelah Allah berikan hidayah keimanan,
sebagaimana ketidaksukaan dan kebenciannya kalau dia terjatuh ke dalam kobaran Api dan Api
Neraka.
2. Adapun kendala dilingkungan kerja, kita tidak dituntut atau diwajibkan untuk membuat orang itu menerima ucapan kita, kita dituntut untuk memberikan nasihat semaksimal mungkin, adapun diterima atau tidak itu bukan urusan kita, Para Nabi juga tidak diterima oleh banyak kaumnya.
3. Usahakan antara perbuatan dan ucapan kita sama, tentu tidak mungkin 100%, tetapi berusahalah, jika ucapan dan perbuatan sama walaupun kita diposisi rendah, bukan petinggi, pejabat, atau punya kedudukan, nanti Allah akan kasih keberkahan. Kita ini dan jutaan bahkan milyaran umat Islam terinspirasi oleh Bilal bin Rabah.
Tanya: Jika ada satu jalan yang paling mudah diantara banyaknya jalan kebaikan, maka manakah jalan yang harus ditempuh untuk menetapi dan menjaga amalan hati yang tulus dan mengharap ridho Allah dalam rangka menasihati atau ketika berada dikotak berikan nasihat pihak lain?
Jawab: Jalan kehidupan yang paling ideal adalah apa yang dikatakan oleh Al Imam Al Zarnuji yaitu kita harus memilih ilmu, guru, teman seperjuangan, lalu konsisten dengan itu. Artinya kita punya kehidupan. Nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju Surga”.
Tanya: Bagaimana dalam bersikap ketika kita harus menceritakan atau menyampaikan kesalahan atau karakter buruk staff di Kantor kepada atasan yang lebih tinggi untuk menganalisa dan tindakan yang harus dilakukan kepada staff tersebut, mohon nasihatnya.
Jawab: Dan itu harus dilakukan, namun yang pertama niatnya apa? Apakah yang kita lakukan itu tukus, jujur menginginkan kebaikan buat perusahaan secara umum, dan orang tersebut secara khusus. Dan sifat buruk itu perlu diingatkan agar dia berubah menjadi lebih baik, dan untuk kebaikan buat dia. Tetapi kalau niatnya untuk menjegal, menghancurkan karir seseorang, atau mempermalukan dia, maka itu tidak benar, hati-hati karena Allah Maha Melihat, tidak mengantuk dan tidak tidur dan Al Jazaa' Min Jinsil 'Amal “Balasan sesuai dengan perbuatan” dan jangan kaget kalau nanti kita diperlakukan seperti itu.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب Barakallahu fikum…
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Jakarta, Rabu, 8 Safar 1443 AH /15 September 2021 M
Ahida Muhsin
Baarakallah fiik❤❤
Ответитьalhamdulillah mendapat ilmu baru
ОтветитьMasyaAllah..BarrakaAllah fi kum &jazakaAllah khairan Katsir ust 👍
ОтветитьWajah yang menyenangkan dipandang....
ОтветитьAlhamdulillah...
Terima kasih untuk ilmunya ustad